[opini pribadi] kebebasan berpendapat

kebebasan berpendapat… di indonesia bahkan udah dijamin sama undang undang, klo ga salah UU no. 9 tahun 1998 tentang kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum.

ga ngerti isinya apa dan sampe seberapa ruang lingkupnya karena memang ga punya kompetensi di situ.
Ngliat dari judul UU nya si sebagai orang awam aku langsung pede klo aku nulis opini pribadi itu ga akan bermasalah wong cuma curhat.

taken from www,duniaide.com


So ikutan deh curhat di muka umum… tentang apa? tentang kebebasan berpendapat
before going any further, semua tulisan ini tanpa dasar atau dalil apapun jadi ga bisa dijadikan hujjah. Tulisan ini keluar dari logika berpikir yang sudah terbentuk selama menjalani kehidupan dari kecil sampe sekarang dah kepala 3. Aku yakin logika berpikirku juga masih menyimpang makanya selalu minta ditunjukin jalan yang lurus oleh Allah SWT, klo kalian muslim at least kalian minta untuk ditunjukin jalan lurus sebanyak 17 kali sehari. Lah trus klo tau salah ngapain nulis… ya karena kebebasan itu tadi, murni hanya mengeksploitasi kebebasan berpendapat itu tadi.

Aku ga tau kapan mulainya pada berani curhat di muka umum, klo diliat dari UU nya ya mulai sekitar tahun 1998 waktu habis reformasi jaman Soeharto. Makin gencar lagi semenjak media sosial booming dan smartphone sudah mulai menjamur. Ga peduli siapapun, umur berapapun, keyakinan apapun ente, ente bebas ngomong ngalor ngidul soal apa yang ada di otak ente. Tapi above all, itu wise ga sih???
klo menurutku sih kurang bijak, karena aku berpandangan wisdom come thru age jadi klo ente masih bocah ya aku pikir belum wise… secara general lho ya, dan juga sesuai dengan perjalanan kehidupan aku, dimana aku merasa menjadi semakin mampu berpikir konsekuensi yang akan muncul dari tindakanku.

So back to the question, is it wise to speak loudly about what your thought on the public?
kita ambil aja sampel yang lagi viral, yaitu curhatan seorang gadis bernama Asa Firda Inayah AKA Afi yang berjudul Warisan. Klo aku nangkepnya orang itu ga punya pilihan untuk menjadi mayoritas dan minoritas terkait dengan keyakinan beragamanya, so dont judge the others and dont force others to believe what you believe. Aku pikir klo maksudnya itu, menurut logikaku itu bener untuk urusan dont judge others bla bla bla, agamaku adalah agamaku dan agamamu adalah agamamu itu toleransi yang diajarin ke aku soal beragama. Tapi soal pilihan, 100% kalian punya kebebasan untuk memilih dan jika ada konsekuensinya selama pilihan itu benar insyaallah pasti bisa diatasi. Tapi apakah semua mempunyai cara pandang yang sama dari tulisan itu dan apakah akan ada efek baik yang muncul dari tulisan itu, wallahuallam…

Garis bawahi efek baik yang akan muncul… meskipun kalian menuliskan kebenaran ga bisa serta merta langsung di publish kan. kenapa? ya karena kita belum tau efeknya akan sama seperti yang kita pikir apa ngga. Trus gimana dong? tanyakan ke ahlinya, untuk urusan agama ya berarti ke ulama (aku disini bicara islam ya), insyallah akan ada masukan… klo masih ngeganjel, ya curhatin aja ke Allah SWT dan mending di keep untuk sendiri dulu.

Trus gimana kalo memang kita ada di forum yang mengharuskan kita berpendapat?
apa kita trus diam aja?
untuk ngejawab itu coba dirujuk ke yang ahli soal komunikasi sama ke ulama (kok ke ulama? karena semua yang kita lakuin akan ada pertanggungjawabannya di akhirat, urusan akhirat kan jagoannya ya ulama), klo pendapat pribadi aku pertama berdoa sebelum ngomong baca Bismillahirrohmanirrohim dan Robbisrohli sodri, wa yassirli amri, wah lul uqdatan min lisani, yafqohu qouli

yeps, thats all. pesennya yuk kita pikir ulang efek yang muncul klo kita curhat ke ranah publik ato mending nge share hal teknis aja, karena kan sesuatu yang eksak bener salahnya kliatan kaya 1 + 1 = 2 hehehe…

Leave a comment